Nebula berasal dari kata latin yang
artinya awan, dibilang awan karena Nebula terlihat seperti awan antar-bintang
(interstellar cloud) yang terdiri dari debu dan gas, yang terdapat di Galaxi.
Nebula adalah kerangka debu dan gas yang dilepaskan bintang saat ia akan
mengakhiri hidupnya sehingga tampak di sekitar bintang yang ukurannya sebanding
atau lebih kecil dari Matahari.
Astrofisika dari Nebula
Daerah H II adalah tempat kelahiran
bintang-bintang. Mereka terbentuk ketika awan molekul yang sangat luas runtuh
di bawah gaya gravitasinya sendiri, yang disebabkan oleh pengaruh ledakan
supernova yang ada di dekatnya. Awan runtuh dan terfragmentasi membentuk hingga
ratusan bintang baru. Bintang yang baru saja terbentuk mengionisasi gas yang
ada di sekitarnya menciptakan nebula emisi.
Nebula yang lain terbentuk oleh
kematian bintang. Sebuah bintang yang sedang mengalami transisi ke tahap katai
putih menghembuskan bagian terluarnya untuk membentuk planetary nebula.
Nova dan supernova dapat juga menciptakan nebula yang dikenal sebagai nova
remnant dan supernova remnant.
Hipotesis Nebula
Hipotesis nebula pertama kali
dikemukakan oleh Emanuel Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan
disempurnakan oleh Immanuel Kant (1724-1804) pada tahun 1775.
Hipotesis serupa juga dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara
independen pada tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan
Hipotesis Nebula Kant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, tata surya
masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu,es,dan unsur gas yang
sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu
menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya
menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar
semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari.
Akibat gaya gravitasi,gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya
dan membentuk planet dalam dan planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit
berbentuk hampir melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari
pembentukan mereka.
Macam-macam Nebula
Di alam raya terdapat sejumlah
Nebula yang telah berhasil ditemukan oleh para Astronom. Jumlah besaran awan
dan bentuk dari Nebula memberikan nama-nama yang unik bagi sebagian Nebula,
yang paling terkenal adalah Cat
Eye Nebula atau Nebula Mata Kucing (NGC 6543) sebuah nebula yang terletak di area rasi
bintang Draco. Struktur dari nebula ini merupakan yang paling kompleks yang
pernah diketahui. Nebula ini ditemukan oleh William Herschel pada tanggal 15
Februari 1786.
Demikian juga dengan Helix Nebula atau Eyes Of God Nebula.
Para ilmuwan menyebut gambar bintang yang berhasil ditangkap oleh sebuah
teleskop raksasa di pegunungan Chili ini Mata Tuhan. Mata Tuhan atau dikenal
juga dengan sebutan Helix Nebula memandang bumi jauh dari ruang angkasa atau
mencapai sekitar 700 tahun cahaya.
Helix Nebula terletak pada
konstelasi Aquarius dan dapat diamati oleh astronom amatir menggunakan teleskop
biasa walaupun tampak redup gambarnya. Menempati sebuah wilayah di langit
dengan ukurannya yang mencapai separuh dari bulan purnama, Helix Nebula
berukuran sangat besar sehingga dibutuhkan pantulan cahaya dua setengah tahun
untuk mengitarinya.
Selain kedua Nebula tersebut,ada
beberapa nebula lain,yaitu :
1. Cat’s Eye Nebula
(Nebula Mata Kucing)
2. Horse Head Nebula (Nebula Kepala Kuda)
3. Crab Nebula (Nebula Kepiting)
5. Eagle Nebula (Nebula Elang)
6. Tarantula Nebula (Nebula Kalajengking)
7. Orion Nebula (Nebula Orion)
8. Eskimo Nebula (Nebula Eskimo)
9. Rosette Nebula (Nebula Bunga Mawar)
10. Red Square Nebula (Nebula Empat Persegi Merah)
11. Ring Nebula (Nebula Cincin) se-tipe dengan Eyes Of God Nebula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar